Daun Sirih
Bahasa latinnya Piper Betle Lynn (Charica Betle). Dikenal sebagai
tanaman obat atau Fitofarmaka. Tanaman ini berasal dari India, Srilanka
dan Malaysia. Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang
memiliki sifat hangat dan pedas, oleh karena itu kandungan daun sirih
dalam ramuan ROKOKHERBAL digunakan sebagai pengganti menthol. Kandungan
senyawa yang dimiliki Daun Sirih adalah minyak atsiri, cineole dan zat
penyamak. Di dalam minyak atsiri terdapat minyak terbang (betIephenol),
seskuiterpen, pati, diatase, gula dan chavicol yang memiliki daya
mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida atau daya anti jamur. Daun
sirih memiliki sifat antibiotika. Di dalam daunnya terdapat kandungan
eugenol yang bersifat analgesik atau pereda nyeri. Zat ini dibutuhkan
untuk membuat ramuan tradisional yang bermanfaat untuk mengobati
berbagai macam penyakit seperti Sakit mata, Eksim, Bau mulut, Kulit
gatal, Menghilangkan jerawat, Pendarahan gusi, Pendarahan Hidung,
Bronchitis, Batuk, Sariawan, Luka, Keputihan, Sakit jantung, Sifilis,
Alergi, Diare, Sakit gigi, Sakit Jantung, mengurangi produksi ASI yang
berlebihan serta kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali
lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.
Kayu Siwak
Dikenal juga dengan istilah Miswak. Kayu Siwak ini tumbuh di sekitar
Mekkah dan Timur Tengah. Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan
ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai
dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti
belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1
kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki
banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya
berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.
Kayu siwak memiliki keunggulan karena terbukti mengandung
mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque,
mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Siwak pun
diketahui memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat seperti Klorida,
Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C,
Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins, dan beberapa mineral lainnya yang
berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan
gusi. Siwak pun mengandung minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau
yang segar. Zat inilah yang membuat siwak dapat menghilangkan bau pada
mulut. Sebagai pasta gigi alami, siwak juga mampu mencegah pembentukan
karang gigi. Zat anti pembusukan yang terkandung dalam siwak diyakini
dapat menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses
pembusukan.Kelebihan lainnya dari siwak adalah kemampuannya untuk turut
merangsang produksi saliva (air liur) lebih. Apalagi saliva merupakan
organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut. Atas dasar itulah
perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam
produknya. Pada tahun 1986 dan 2000, organisasi kesehatan se-dunia
merekomendasikan penggunaan siwak dalam sebuah konsensus internasional.
Dr Otaybi dari Arab Saudi dalam penelitian yang dilakukannya membuktikan
bahwa siwak memberi efek positif bagi sistem kekebalan tubuh.
Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak
mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri,
menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
-
Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang
berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan
pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa
pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di
dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate,
Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine,
Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan
gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering
diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi.
Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah
bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga
turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva
merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Madu
Madu merupakan makanan kesehatan yang dipercaya dapat memberikan energi
serta khasiat yang baik bagi tubuh. Setiap 1.000 gram madu bernilai
3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau
5,575 l susu, atau 1,680 kg daging. Sebetulnya, khasiat madu amat
berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi. Yakni fruktosa 41%,
glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Kandungan yang terdapat di dalam madu
adalah Air, Gula (Fruktosa, Glukosa, Maltosa, Sukrosa), Mineral (Ca, Na,
P, Fe, Mg, Mn) Vitamin (B1, B2, B5, B6, C) dan Enzim Diatase.
Komponen pembentuk madu terdiri atas Kadar Air max 22%, Gula Pereduksi
min 60%, Sukrosa max. 10%, Keasaman max. 40 ml N. NaOH, HMF max. 40
mg/kg, Aktivitas Enzim Diatase min. 3 DN. Sementara basil-hasil
penelitian farmakologi membuktikan bahwa madu ternyata mengandung
enzim-enzim yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti: diastase,
invertase, sakarase, katalase, peroksidase, dan lipase. Madu juga
mengandung banyak zat-zat mineral seperti: kalsium, natrium, kalium,
magnesium, besi, klor, fosfor, sulfur, dan yodium. Bahkan ada jenis madu
tertentu yang mengandung uranium. Dari laporan penelitian Universitas
Moskow menyebutkan bahwa, madu ternyata juga mengandung logam alumunium,
boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik,
asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker.
Zat-zat ini disebutkannya sebagai sangat penting untuk memperlancar
proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. unsur
kandungan seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan
lainnya, mampu menggantikan sel-sel tubuh yang mati, memelihara
kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan laki-laki, mengobati
leukemia dan AIDS. Madu juga menggantikan Antibiotika bagi penderita
kanker, membantu menyembuhkan rematik, wasir, prostat, jantung, tukak
lambung, penyakit kulit, luka bakar dan khasiat-khasiat lainnya.
Adapun kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika
dibandingkan dengan makanan lainnya.
Green Tea (Teh Hijau)
Teh
(Camellia sinensis) adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
Teh hijau atau dikenal dengan istilah jepang sebagai
Ryokucha adalah teh yang sangat umum di Jepang sehingga bila disebut
“teh”
(ocha) maka kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah teh hijau.
Konsumsi teh sendiri sebenarnya berasal dari Cina yang dimulai sekitar
4000 tahun lalu, sedangkan di Jepang sendiri mulai diperkenalkan sekitar
abad ke 6. Pada awalnya teh adalah minuman bagi golongan religius di
Jepang seperti para pendeta. Di masa pemerintahan Kaisar Saga
(786–842M), teh mulai diperkenalkan kepada para bangsawan dan keluarga
kerajaan, dan akhirnya menyebar ke masyarakat Jepang secara keseluruhan.
Teh hijau banyak tumbuh di kawasan Asia.
Teh ini mengandung
bahan kimia yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Zat ini akan
membuat tubuh dalam keadaan seimbang dengan menghancurkan radikal bebas
yang merusak sel. Tahun 1994, sebuah jurnal yang diterbitkan untuk
kalangan ahli kanker menyebutkan bahwa teh hijau yang dikonsumsi
masyarakat Cina telah membuat mereka terhindar dari kanker. Belakangan
ini, bukti baru telah ditemukan bahwa minum teh secara rutin bisa
menurunkan kadar kolesterol darah, dan menyeimbangkan kadar tersebut.
Teh hijau menjadi sangat istimewa karena mengandung khasiat
Catechin polyphenol, sejenis antioksidan yang sangat kuat, sehingga bisa menekan pertumbuhan sel kanker, tanpa merusak jaringan yang sehat.
Unsur
Polyphenol yang sama juga diketahui menurunkan kadar LDL dan
memperbaiki sifat pembekuan darah yang tidak normal. Para ilmuwan di
Jepang percaya bahwa antioksidan polyphenol yang terdapat pada teh hijau
adalah bahan yang bertanggung jawab dalam memberikan keuntungan bagi
kesehatan, yaitu mampu mengurangi resiko penyakit jantung, membunuh sel
tumor dan menghambat pertumbuhan sel kanker paru – paru, kanker usus,
sel kanker kulit, serta dapat membantu proses pencernaan melalui
stimluasi peristalsis dan pembuatan cairan pencernaan. Semua teh
khususnya teh hijau mengandung
fluoride, suatu mineral yang
dapat mencegah pertumbuhan karies gigi, mencegah radang gusi dan gigi
berlubang. Teh hijau juga mengandung vitamin C dosis tinggi serta hasil
penelitian terakhir tentang teh hijau menunjukkan bahwa kandungan
senyawa golongan tanian yang terkandung dalam teh hijau mampu mencegah
dan mengobati penyakit ginjal. Sementara daunnya dapat digunakan sebagai
kompres kulit yang terkena gigitan serangga, terbakar sinar matahari
atau sebagai penyegar mata yang lelah.
Srigunggu
/
Sengugu
Bahasa latinnya adalah Clerodendron Serratum. Srigunggu dikenal juga
dengan istilah senggugu atau dalam bahasa Cina disebut San tai hong hua.
Srigunggu tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung,
bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung,
tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap. Senggugu diduga
tumbuhan asli Asia tropik. Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu tegak,
dengan tinggi 1 - 3 m, batangnya berongga, berbongkol besar serta warna
akarnya abu kehitaman.
Tumbuhan Senggugu memiliki sifat
kimiawi yang terdapat di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun
Senggugu memiliki kandungan kimia, antara lain kalium, sedikit natrium,
alkaloid, dan flavonoid flavon. Daun senggugu bersifat pahit, pedas,
dan sejuk. Kulit batang Senggugu mengandung senyawa triterpenoid, asam
oleanolat, asam queretaroat, dan asam serratogenat. Sedangkan kulit akar
mengandung glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Efek Farmakologis
yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah sebagai infus kesehatan
serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat menghancurkan batu
ginjal.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan National Cancer
Institut of Washington menemukan ekstrak air tumbuhan Srigunggu aktif
sebagai anti-HIV in vitro. Tanaman srigunggu diidentikkan dengan sebuah
metode pengobatan tradisional yang terkenal, yaitu gurah. Gurah
dipercaya bisa membantu mengobati berbagai penyakit yang terkait dengan
saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis, asma. Termasuk juga
menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga memperbagus suara.
Bagian tanaman srigunggu yang biasanya digunakan untuk gurah adalah
akar dan daun.
Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
Menyembuhkan batuk, flu, alergi debu, hidung meler, sinusitis, sesak
napas (asma), memar, rematik,; Radang saluran napas (bronchitis), tulang
patah (faktur), bisul, perut busung, cacingan, malaria, memberikan
tenaga setelah melahirkan, digigit ular, menjernihkan suara dan
memanjangkan napas.